Diterbitkan oleh : admin
Pada Tanggal : 2022-12-18
Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) bersama Sahabat Usaha Rakyat (Sahara) menggelar Gebyar 100 ribu Warung Posko Pangan, yang dikelola oleh perempuan Indonesia secara modern Go Digital.
Upaya ini sebagai langkah konkret kesepakatan Deklarasi Bali dalam B20 Summit negara G20 tahun 2022, yang dengan tegas mendukung peran aktif perempuan terlibat langsung dalam sektor bisnis dan usaha secara global.
Dalam B20 Summit 2022 di Bali juga, telah dihasilkan rancangan 25 rekomendasi kebijakan dan 68 policy action bagi negara G20. Hal ini tentu saja membuka peluang pertumbuhan UMKM pada segmen wirausaha mandiri.
Ketua Umum Inkowapi sekaligus Ketua Komite Tetap Kewirausahaan Kadin Indonesia, Sharmila Yahya menyebut bahwa pandemi Covid-19 menjadi pukulan berat bagi segala sendi-sendi perekonomian di Tanah Air, terlebih lagi untuk sektor usaha berskala mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Menurutnya, tantangan untuk memulihkan, membangkitkan, dan menumbuhkan kembali sektor industri UMKM pun sangat berat.
"Hampir ratusan usaha UMKM tak bisa bergerak, bahkan sudah ada yang gulung tikar selama tiga tahun pandemi ini," katanya di Jakarta (16/12).
Berdasarkan data Bank Dunia, sejak tahun 2020 sebanyak 86 persen pelaku UMKM mengalami penurunan penjualan. Juga sebanyak 82,9 persen UMKM juga mengalami kesulitan dalam hal finansial, bahkan ada yang sudah gulung tikar.
Tantangan yang cukup berat bagi industri UMKM dan Kewirausahaan selama pandemi, stagnan bahkan tidak tumbuh sekali, selama dua tahun terakhir ini.
"Beruntung, upaya kolaborasi Pemerintah, Lembaga dan juga pihak swasta, sejak awal tahun 2022, industri UMKM mendapatkan suntikan angin segar dengan tumbuhnya perekonomian dalam negeri yang cukup positif," ungkap Sharmila.
Terbukti kata dia, industri UMKM sepanjang Semester I-2022 mampu tumbuh positif. Perekonomian nasional pun juga tumbuh positif sebesar 5,74 persem pada kuartal III-2022. Bahkan, dalam laporan Bank Dunia, potensi produk domestik bruto global bisa mencapai 28 triliun rupiah.
Disisi lain, Inkowapi juga terus memperluas transformasi digital di segala lini usaha sektor Koperasi, UMKM dan Kewirausahaan.
Perlu adanya peningkatan infrastruktur digital, akselerasi legalitas UMKM, meningkatkan skill digital, mendorong UMKM inklusif hingga memperkuat kolaborasi Kementerian dan Lembaga pemerintah dalam perluasan pasar ekspor berbasis digital.
Hingga saat ini, tercatat jumlah UMKM yang masuk ke pasar digital sudah sebesar 20,2 juta UMKM atau 30 persen total UMKM di tanah air. Hingga Agustus 2022, sebanyak 20,24 juta UMKM telah masuk ekosistem digitalisasi dengan memperluas kolaborasi 41 stakeholder.
Targetnya tahun 2023 hingga 2024, sebanyak 30 juta UMKM On-boarding di pasar digital. Di mana, target menciptakan ekosistem digital ini sesuai dengan komitmen Kementerian Koperasi dan UKM serta peran aktif dari KADIN Indonesia bidang Kewirausahaan nasional.
Dikatakan Sharmila, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah menetapkan tujuh aspek prioritas transformasi digital, yakni meliputi digitalisasi pasar, digitalisasi pengetahuan kualitas, digitalisasi keuangan dan pembiayaan, digitalisasi manajemen, kapasitas produksi hingga digitalisasi distribusi.
Hal ini, menjadi kunci dalam upaya memperluas ekosistem digitalisasi dengan mengejar potensi ekonomi digital yang mencapai Rp 5.400 triliun hingga tahun 2030.
Pelaku UMKM, Koperasi dan Kewirausahaan harus mampu berkontribusi signifikan terhadap kebangkitan perekonomian masyarakat.
Di Tahun 2023, INKOWAPI akan terus memaksimalkan pembekalan kepada wirausaha, pelatihan pengetahuan tentang ekosistem serta akan menghubungkan dengan incubator dan aspek pembiayaan.
Induk Koperasi yang berdiri pada tanggal 22 Juni 1998 yang beranggotakan PUSKOWAPI, KOWAPI, serta Koperasi Primer Wanita lainnya yang telah berbadan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bellagio Boutiqe Mall UG 27-28 Jl. Mega Kuningan Barat KAV. E.4.3, Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950
admin@inkowapi.com
0218014407